HONEYMOON: PANTAI SUWEHAN NUSA PENIDA BALI



Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to bali
Teletubbies Hill
Taken with iPhone 6Plus
Like we told you on the previous post, we're going to Nusa Penida today! This island held a special place in our hearts, selain view-nya yang super cantik, pulau ini juga berhasil test and strengthen our bond. Setelah awal tahun 2016 kami mengunjungi Pasih Uug, Angel's Billabong, dan Karang Dawe, kali ini kami mau main ke pantai Suwehan.


Pagi-pagi kami sudah nangkring di jembatan kuning buat nungguin kapal yang mengangkut penumpang dari Nusa Lembongan ke Nusa Penida. Kapalnya sudah beroperasi dari pukul 6 pagi, tarif per orangnya 25.000. Perjalanan ngga sampe 15 menit, kami sudah sampai di pelabuhan Toya Pakeh. Turun dari kapal, pasti ada aja yang nawarin motor. So yeah, lagi-lagi kami males mikir dan males nawar (the other reason is karena mungkin beberapa puluh ribu yang ngga begitu berasa buat kita, berharga banget buat bli-bli yang cari nafkah di bawah matahari terik setiap hari) so we agreed to whatever the price he offers, as long as it's still reasonable and within our budget.

A little tip, if you're new to this island, as soon as you got your motorbike, refill that tank! Lucky for us, motor kami sudah full tank so we can skip making a stop at the gas station. But if you get a half empty tank, go straight to the gas station karena pom bensin jarang banget ada di tengah-tengah pulau (to be honest we only found one gas station near the port during our trips to Nusa Penida).

Perhentian pertama kami tentunya ke hotel buat deposit carrier kami (yea, don't bring that fancy luggage). Pilihan tetep tertuju pada Coco Resort Nusa Penida. Kamarnya decent dan luas, bersih, dengan staff yang ramah. Dari pelabuhan Toya Pakeh ke Coco Resort memakan waktu kira-kira 30 menit dengan sepeda motor. Yes, that far from point A to point B, every single time. Dengan kondisi jalanan yang masih hancur, tho beberapa ruas jalan menuju spot wisata baru saja diaspal ketika kami ke sana.

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Coco Resort Nusa Penida
Taken with iPhone 6Plus, edited with Snapseed


Ternyata waktu kami check in, mbak resepsionisnya masih inget sama kami. Jadilah kami ngobrol dulu panjang lebar dan she was very happy to hear that we were just married and got back from GC. Ngobrolin gaya pernikahan di Jakarta dan di Nusa Penida bedanya kaya apa, et cetera et cetera. Afterwards we depart to Pantai Suwehan.

Perjalanannya... mmm.. DEKAT SEKALI (not). Kira-kira 1,5 jam lah dari Coco Resort. Mostly jalanan sudah bagus karena kami pilih rute yang banyak jalan besarnya, tapi begitu sudah masuk desa yang agak isolated, jalanannya hancur lagi hehehe. But the great thing about Nusa Penida is, no matter where you go, whether you are lost or not, view dari pinggir jalan pun bisa banget bikin turun dari motor just to soak in how beautiful it is and capture it.

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
We stopped few times on the way to Pantai Suwehan and this is the view we saw for free :)

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Who doesn't love a clear tosca water?

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
"babe, I think we should take a picture here"
Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Yeah, sure, let's make a stop again.

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Yeah, take a picture too. That's great. Haha.

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Sample of hills we pass through, beautiful isn't it?

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
We didn't bring our sunscreen, so we became ninjaaaasss!

Saking jauhnya si Pantai Suwehan, we stopped countless of times to snap pictures. Tapi yang paling the best sih ngga sengaja nemuin Bukit Teletubbies. So sorry we couldn't help you to pin point where it is, karena kami aja ngga tau kok bisa nemu hahaha. Anyways it was beautiful, rasanya pingin spend time lebih lama tapi takut kesorean sampai di Pantai Suwehan dan keburu gelep. But here are some of the photos.

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Makes you want to stop, want to soak it all in, want to digest and be thankful you got a chance to appreciate it while you can

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Ganesha Ninja-Ninja Ganesha?

Ayu's sunnies: Charles & Keith, bikini top: NLP, tank: H&M
shorts: H&M, sandals: Teva, sling bag: H&M

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Touch the blue sky!

Setelah tanya sana sini soal direction ke Pantai Suwehan, sampailah kami di Pura Puseh. Pas kami intip, pantainya masih jauh di bawah dan jalan terakhir ya di pura itu yang kira-kira masih 250m di atas laut. Di "atas" ada warung kecil yang dijaga seorang mbok dan anaknya. We said hi and said that we're going to the beach and she said "oh iya mbak, hati-hati ya itu jalanannya..." we didn't understand what she meant at first.

But boy, oh, boy when we climb down those stairs from the temple.... we understand now. Ternyata tangganya cuma sedikit, selebihnya cuma jalan setapak which was very narrow. Sempet ngintip view pantainya, cakep sih emang. Masih virgin banget, ngga ada orang di bawah.



Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Pura Puseh

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
Tangganya cuma sampai bawah situ

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida
View dari jalan setapak. Yep, we have to go down there.

Okay, now let's get serious. Kalau kamu ngga suka capek, don't go here. Kalau kamu ngga suka tanah nempel di badan dan masuk di sela-sela kuku, don't go here. Kalau kamu takut ketinggian, really-really takut, don't go here. Kalau kamu sukanya liburan laid back, don't go here. Karenaaaaa.... untuk turun ke bawah, you need to be prepared.

This is Ayu writing, and believe me when I say YOU NEED TO BE PREPARED! My husband was taking a big risk by not telling me kaya apa medan dan jalanan ke Suwehan. On most days, I would say yas to almost every adventure (except jumping off 13m cliff to the ocean without any safety guard). Dion cuma bilang, "treknya agak susah sih". And I was like, "ah, trekking. Ya ngga papa lah, bisa kalau trekking mah". HE DID NOT MENTION IT WAS LITERALLY CLIMBING DOWN THE CLIFF WITH MY BAREHANDS AND MY BUTT BECAUSE I WAS SCARED TO DEATH AND HAVE ZERO EXPERIENCE IN ROCK CLIMBING. Okay? Get it why I was very mad at Dion?

The first 20 minutes I was still being very positive although I am crawling with dirt all over my body. The rest was hell for me. It was a very steep group of rocks, sometimes no path at all. Countless episodes of kepeleset dan nyerodot karena batunya terlalu terjal. Puncaknya, ujian terakhir banget sebelum nyium itu pasir adalah... jarak antara pasir dan the last rock itu jauh banget ya. Mending di bawah tuh pasir doang, ngga, batu tajem semua. You have to hold on to a rope to actually go down saking steep-nya itu bebatuan. Saya sudah stressed out banget, salah pilih pijakan, lalu kepelanting dan punggung nabrak batu tajem. I am fury mad dan kesel banget sambil meracau ke Dion, "why are you taking me here you ignorant husband!!!!!!" and no, that's not a question.

Saya sempet milih untuk gelantungan aja di tali kaya Jane-nya Tarzan, ngga mau turun. Biar Dion aja yang turun, snap few pictures and then we go back to the hotel. Dion ngga mau ninggalin saya, dan dia ngalah lalu memutuskan untuk naik lagi berdua. But I knew he wanted to go to this beach for so long, akhirnya saya yang memberanikan diri untuk turun. Moral of this story: saya jadi tau, Dion put my safety first in crucial time, meskipun di awal reckless banget ngga ngasi tau how challenging the path was. Saya juga jadi tau, we make such a good team together. Nah, kalau lagi pdkt, boleh nih ajak ke sini buat ngetes, kalian kompatibel satu sama lain atau ngga hahaha.

Anyway, terbayarlah sudah kesulitan turun ke Pantai Suwehan begitu menginjakkan kaki di pasir. Pantainya raw banget, ngga ada orang sama sekali, bener-bener footprints di pasir cuma milik kami. Airnya jernih dengan warna yang minta banget difoto, plus batu karang besar dengan bentuk mirip wayang yang jadi ikon pantai ini bikin view-nya semakin cantik.


Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Nurunin tebing setinggi itu, malah starting point-nya ngga masuk di foto ini saking tingginya haha

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Itu tu batu karang ikon-nya Pantai Suwehan.
Btw ini GoPro kenapa hasil fotonya gloomy banget :(

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Main air, tapi ngga berani ke tengah laut karena ngga ada guard di sana

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Taken with GoPro Hero 4 Silver, edited with Snapseed

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Panoramic view of Suwehan Beach. Just the two of us.

Taunya Jodoh: dionayu honeymoon to nusa penida bali
Ngelamun enak, ya.

Baru bisa senyum, padahal tadinya udah kesel banget susah nurunin tebing.

Kami ngga stay terlalu lama di Suwehan, karena takut keburu gelap mengingat harus panjat tebing lagi plus ngga bawa headlamp. Stayed less than an hour and we climb that cliff again. Naiknya ternyata lebih cepet, kira-kira 20 menitan. Mungkin kalau kamu berpengalaman panjat-panjatan, bisa 10 menit hehe.

Sesampainya di jalan setapak bawah pura, I've never been so happy to see stairs in my life. Kalo di Jakarta mah, mana mau kan naik turun tangga kalau ngga kepaksa. Kalau di sini, tangga would make a big difference for the experience and comfort of the trip hahahaha.

Kami akhirnya ngaso dulu di warung depan pura, sambil masih ngumpulin napas yang udah belarakan awur-awuran kemana-mana. Si mbok penjaga warung senyam-senyum ngeliatin kami yang heboh atur napas, "HAHHHH HUUUHHHH HAAAAHHH GELAAAK GELAAAAK HUUUHHH"- yea, you get the point. We bought minuman dingin di warung itu, dan larutan penyegar rasa jeruk ngga pernah seenak itu rasanya haha. Spent half an hour di warung sambil ngobrol sama mboknya. Katanya bule-bule suka nginep di rumah dia yang letaknya di atas bukit, biar bisa liat bulan purnama. Seru uga yak, bolelah pankapan.

Setelah pamitan sama mbok, kami melanjutkan perjalanan kembali ke hotel. Tadinya mau ke air terjun Peguyangan, tapi skip deh, secara kaki ijk udah gemeteran bok. Teteup, perjalanan pulang view-nya alamakjang, mesti banget diabadikan.

Coba liat itu view dari pinggir jalan. Akep anet!

Ada bukit, ada gunung, ada laut dalam satu frame, cantik yaaa!

Row of jukungs

Iya, difoto karena ada "Ayu"-nya wk.

Sesampainya di hotel, kami langsung nyebur ke kolam renang (padahal masih banyak pasir, kalau ketawan bule dimarahin nih hahaha). Had dinner on the pool side and then we slept early that night, mungkin karena efek kaki gemeteran hahaha. Sebenernya sih pinginnya hari ini lebih efisien, bisa mampir ke Peguyangan juga.. tapi apa mau dikata, fisik berkata lain.

Nantikan cerita hanimun selanjutnya yaa.. kemanakah #dionayu terdampar keesokan harinya? Mesti sabar nunggu sih, fix ngga nulis 10 hari, soalnya mau ke...... *bersambung* haha. Ciao!

No comments :

Post a Comment